Minggu, 10 Juni 2012

Pembuatan media


KATA PENGANTAR
            Puji syukur kita panjatkan kehadiran ALLAH SWT, atas berkat dan rahmat-Nyalah sehingga makalah ini dapat selesai sesuai dengan waktu yg di rencanakan.
            Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas kelompok mata pelajaran PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI di SMK Kesehatan Terpadu Mega Rezky Makassar.Dalam membuat makalah ini, penulis mengalami beberapa kendala. Namun akhirnya dapat juga selesai tepat pada waktunya.
            Ucapan terima kasih sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada :
1.      Arwini Eka Risti AM,AK dan Evi Ariyani AM,AK  selaku guru bidang studi mata pelajaran PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
2.      Ayahanda & ibunda tercinta yang senantiasa menyayangi dan memberikan dorong moril maupun materil kepada penulis.
3.      Teman-teman kelas yang mendukung penulis
Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran & kritikan yg sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini.


Makassar, mei 20012
penyusun
DAFTAR ISI

 

 

KATA PENGANTAR……….……………………..……………………………………………….i

LEMBAR PENGESAHAN…………..……………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….....…………….iii
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………           1
BAB I PEMBUATAN MEDIA SSA...................................................................................... 3
BAB II PEWARNAAN GRAM………………...…………………………………………………..7
BAB III PEMBUATAN MEDIA TSIA…………………………………………………………….9
BAB IV PEMBUATAN MEDIA GULA-GULA…………………………………………………13
BAB V PENANAMAN SAMPEL…………………..…………………………………………….16










LAPORAN MIKROBIOLOGI
OLEH :
KELOMPOK 2 & 4
ADE SAFITRI
WIDYA ARSTA NINGSI
YOSITA DESI ANGRAINI
HASNINDAR
AINUN FITRIAH
ULFA DWI NINGSI
NUR JANNAH
RAHANA
THERESIA
ISNAWATI
HARTATI M.
ARSI CAHYANI
HIJRAWATI
YULIA SAID
IRNAWATI
A.NURNANINGSI
ANDRI ANI
ASMAUL HUSNA
ALFIKA WIDYARDANI
RAGIL SARASWATI








SMK KESEHATAN TERPADU MEGA REZKY MAKASSAR
2011/2012
PENDAHULUAN                :

Salah satu penyakit yang cukup menimbulkan masalah serius di Indonesia adalah penyakit tifoid yang merupakan penyakit infeksi yang juga menjadi masalah serius di dunia. Di Indonesia penyakit ini adalah suatu penyakit endemis dengan angka kejadian termasuk yang tertinggi ,yaitu antara 358-810/100.00 penduduk/tahun. Penyakit ini disebabkan oleh Salmonella typhi danSalmonella paratyphi. 
Angka kematian demam tifoid di beberapa daerah adalah 2-5% pasien menjadi karier asimtomatik, sehingga merupakan sumber infeksi baru bagi masyarakat sekitarnya. Kecenderungan meningkatnya angka kejadian demam tifoid di Indonesia terjadi karena banyak faktor, antara lain urbanisasi, sanitasi yang buruk, karier yang tidak terdeteksi, dan keterlambatan diagnosis. Keterlambatan dalam menegakkan diagnosis penyakit demam tifoid antara lain disebabkan oleh masa tunas penyakit yang dapat berlangsung 10-14 hari (bahkan dapat lebih panjang sampai 30 hari) .

JUDUL PRAKTIKUM                               :                      
·         Indentifikasi Bakteri Salmonellla  
TEMPAT DAN WAKTU PRAKTIKUM :
·         Praktikum dilaksanakan di laboratorium smk kesehatan terpadu mega rezky makassar
·         Waktu praktikum dimulai dari tangal 24 – 27 april 2012
TUJUAN PRAKTIKUM                            :
·         Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pencemaran Salmonella spp. pada ikan dan talenan ikan yang dijual di pasar tradisional (pasar toddopuli)
·         Untuk Mengetahui Cara Pembuatan Media SSA, TSIA, Dan Media Gula-Gula
·         Untuk Mengetahui Bakteri Apa Yang Tumbuh Pada Media


           





















BAB I
Pembuatan Media Salmonella Shigella Agar (S S A)
A. Dasar Teori :
1. Kegunaan Media S S A adalah untuk menumbuhkan Salmonella dan shigella, karena media ini termasuk media selektif merupakan media yang kompleks yang sangat selektif terhadap kuman-kuman tertentu.
2. Komposisi Media :
·         Lab-Lemco powder 5,0 gr, Sebagai sumber vitamin B
·         Peptone 5,0 gr, Sebagai sumber nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan mikroba
·         Laktose 10,0 gr, Sebagai sumber energy dan sebagai bahan karbohidrat
·         Bile Salt 8,5 gr, Sebagai penghambat tumbuhnya bakteri gram positif
·         Sodium Citrate 10,0 gr, Sebagai sumber nutrisi lain bagi mikroorganisme,
·         Sodium thiosulphate 8,5 gr, Sebagai sumber nutrisi bagi mikroorganisme
·         Ferric citrate 1,0 gr, Sebagai bahan buffer dan aseptor electron
·         Briliant green 0,00033 gr, Sebagai inhibitor atau penghambat tumbuhnya mikroorganisme lain
·         Neutral red 0,025 gr, Sebagai indicator untuk mengetahui terbentuk tidaknya asam karena pemecahan karbohidrat
·         Bacto Agar 13,5 gr, Sebagai bahan pemadat media




B. Persiapan Alat dan Bahan
1. Alat :
v 
v  Sendok tanduk
v  Kertas Ph
v  Batang pengaduk
v  gelas ukur

 
Neraca
v  Waterbath
v  Cawan Petri
v  Pipet tetes
v  Erlenmeyer
2. Bahan :
v  Darah pada talenan ikan (sampel)
v   Agar
v  Aquadest
v  KOH 40 %
v  Kapas

C. Cara Kerja :
1.      Siapkan alat dan bahan ( Semua harus steril )
2.       Cara penimbangan
Penimbangan SSA dilakukan sesuai dengan kebutuhan/volume yang akan dibuat  berpedoman kepada cara pembuatan yang tertera pada botol reagent
Pada botol reagent tertera 60 gram dalam 1 liter oleh karena pada saat itu volume yang dibuat adalah 500 ml, maka ditimbang 30 gram dan ditambah 5 gram agar serbuk yang jatuh atau tertinggal tidak mempengeruhi pembuatan media dan dilarutkan ke dalam 500 ml aquadest. untuk mempermudah pengukuran aquadest, maka digunakan gelas ukur agar volume benar-benar sesuai dengan 500 ml.
3.      Mengatur pH aquadest
Untuk menghindari kesalahan pembuatan media khususnya S S A, salah satunya harus memperhatikan pH aquadest yang digunakan. pH aquadest yang di atur pH nya sesuai dengan volume yang akan kita gunakan.
pH aquadest untuk media SSA yaitu 7,0±0,2, jika pH masih dibawah ketentuan atau cenderung ke asam (<5), maka harus ditambahkan KOH 40%  tetes demi tetes hingga mencapai pH yang digunakan. Dan jika diatas ketentuan atau cenderung ke basa,(>7), maka harus ditambahkan HCL tetes demi tetes hingga mencapai pH yang digunakan.
4.      Cara melarutkan S S A
Bahan yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 500 ml, sisa bahan yang menempel pada cawan yang digunakan menimbang dibilas dengan aquadest sebanyak 3 kali, kemudian tambahkan aquadest dengan pH yang telah di atur sebelumnya sampai pada garis tanda 500 ml lalu di aduk
Karena tidak semua langsung larut maka untuk melarutkannya digunakan waterbath. Waktu pelarutan tidak ditentukan, namun sesekali harus dicek hingga tidak ada lagi butiran zat pada dinding tabung atau larutan.
SSA tidak disterilkan dalam autoclave karena ada zat zat yang akan rusak yakni sodium sitrate dan sodium thiosulphate.
5.      Menuang ke dalam plat
Tuang ke dalam plat (petridish) yang telah di sterilkan, caranya buka tutup petridish seminim mungkin untuk menghindari atau meminimalisasi terjadinya kontaminan lalu tuang larutan hingga menutupi permukaan petridish, tapi jangan terlalu tipis maupun terlalu tebal
Setelah penuangan selesai biarkan media tersebut sampai dingin dan padat. Setelah itu media tersebut dibungkus dan disimpan dalam lemari es.

D. Pembahasan
·         Sebelum menggunakan aquadest terlebih dahulu di ukur pH nya sesuai dengan label yang tertera pada botol bahan yang akan digunakan
·         Pada saat pembuatan media ini pH aquadest dalam keadaan asam maka ditambahkan tetes demi tetes KOH 40%, karena pada saat itu yang ada hanya KOH 40%
·         Media S S A tidak disterilkan dalam autoclave karena ada zat-zat yang akan rusak yakni sodium citrate dan sodium thiosulphate.
·         Pada saat melarutkan di dalam waterbath mulut Erlenmeyer harus ditutup dengan kapas untuk mengurangi terjadinya penguapan.
·          Setelah medianya padat disusun dalam keadaan terbalik supaya uap air yang terdapat pada penutup plat diturun kembali ke permukaan media.

 







Media S S A yang telah memadat


BAB II
PEWARNAAN GRAM
A.    Dasar teori
Pewarnaan Gram adalah pewarnaan diferensial yang sangat berguna dan paling banyak digunakan dalam laboratorium mikrobiologi, karena merupakan tahapan penting dalam langkah awal identifikasi. Pewarnaan ini didasarkan pada tebal atau tipisnya lapisan peptidoglikan di dinding sel dan banyak sedikitnya lapisan lemak pada membran sel bakteri. Jenis bakteri berdasarkan pewarnaan gram dibagi menjadi dua yaitu gram positif dan gram negatif. Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang tebal dan membran sel selapis. Sedangkan baktri gram negatif mempunyai dinding sel tipis yang berada di antara dua lapis membran sel
B.     Prinsip
·         Bakteri akan menyerap zat warna tertentu yaitu Kristal violet.Dengan penguatan lugol, bakteri Gram positif akan tetap mengikat warna ungu meskipunada penambahan dan fuchsin/safranin sedangkan bakteri Gram negatif akan melepaskanwarna ungu dengan adanya penambahan alkohol dan akan mengikat safranin atau fuchsinmenjadi warna merah
C.    Tujuan
·      Melihat bentuk (morfologi ) bakteri
·      Melihat reaksi/sifat pewarnaan Gram dari bakteri
·      Mengamati dan membedakan struktur yang terdapat dalam sel bakteri dan juga untuk membedakan kelompok bakteri berdasarkan reaksinya terhadap warna yang sekaligus menunjukkan sifat bakteri tersebut.

D.    Alat dan behan
·     
·         Lugol
·         Etanol 70 %
·         Carbol gention violet
·         Air fuchsin
·         Oil emercy
·         Sampel (koloni bakteri dari media SSA)
 
Mikroskop
·       Ose
·      Lampu spritus
·       Objek gelas
·       Gegep/penjepit
·      Pipet tetes
·      Rak pengecatan


E.     Cara kerja
1.      Siapkan alat dan bahan
2.      Lewatkan objek glass diatas lampu spiritus
3.      Ambil inokolum bakteri kemudian ratakan pada objek glass
4.      Kemudian fiksasi objek glass diatas lampu spiritus, biarkan dingin
5.      Letakkan objek glass pada rak pegecatan
6.      Tetesi objek glass dengan karbol gention violet, diamkan selama 1-3 menit
7.      Setelah itu bilas dengan air mengalir, kemudian tetesi dengan lugol, diamkan selama 1 menit
8.      Buang sisa lugol, dan tetesi dengan etanhol 70 % sampai warnanya luntur.
9.      Buang sisa etanol, kemudian tetesi dengan carbol fuchsin , diamkan selama 3 menit
10.  Setelah itu bilas kemudian keringkan dengan posisi vertical.


BAB III
MEDIA TRIPLE SUGAR IRON AGAR (T S I A)
A.    Dasar Teori :
1)      Kegunaan Media T S I A adalah sebagai differensial medium, dimana pertumbuhan bakteri memberikan koloni yang spesifik untuk masing-masing spesies yang didasarkan pada perubahan-perubahan secara kimiawi
2)      Komposisi Media :
·         Lab-Lemco powder 3,0 gr, Sebagai sumber vitamin B bagi mikroorganisme
·         Yeast extract 3,0 gr, Sebagai sumber nitrogen
·         Peptone 20,0 gr, Sebagai sumber energy / nutrisi bagi mikroorganisme
·         Sodium Chloride 5,0 gr, Sebagai pengatur keseimbangan tekanan osmosis/bahan buffer media
·         Lactose 10,0 gr, Sebagai sumber karbohidrat yang akan di fermentasikan oleh bakteri
·         Sucrose 10,0 gr, Sebagai sumber karbohidrat yang akan di fermentasikan oleh bakteri
·         Glucose 10,0 gr, Sebagai sumber karbohidrat yang akan di fermentasikan oleh bakteri
·         Ferri Citrace 0,3 gr, Sebagai acceptor electron yang dapat memperlihatkan pembentukan H2S oleh bakteri dan juga sebagai bahan buffer
·         Sodium thiosulphate 0,3 gr, Sebagai sumber mineral dan energy bagi mikroorganisme
·         Phenol red 0,5 gr, Sebagai indicator
·         Agar, Sebagai bahan pemadat media dan tempat tumbuhnya mikroorganisme
BAlat dan Bahan
1. Alat :
·        
·         Sendok tanduk
·         Kertas pH
·         Tabung+rak tabung
·         Pipet ukur
·         Batang pengaduk

 
Neraca
·         Waterbath
·         Autoclave
·         Cawan Petri
·         Pipet tetes
·         Erlenmeyer
2. Bahan :
·         Powder T S I A
·         KOH 40 %
·         Aquadest
·         Kapas

CCara Kerja :
1)      Siapkan alat dan bahan ( Semua harus steril )
2)      Cara penimbangan
Penimbangan reagent dilakukan sesuai dengan kebutuhan/volume yang akan dibuat berpedoman kepada cara pembuatan yang tertera pada botol reagent.
Pada botol reagent tertera 65 gram dalam 1 liter, sementara yang akan di buat 250 ml, sehingga bahan yang ditimbang sebanyak 16,25 ditambah 3,75 agar mencukupi 20 gram. Hal ini dilakukan agar pada saat proses pembuatan selanjutnya jika ada serbuk yang jatuh atau tertinggal tidak mempengeruhi pembuatan media.
3)      Mengatur pH aquadest
Untuk menghindari kesalahan pembuatan media khususnya media T S I A, salah satunya harus memperhatikan pH aquadest yang digunakan. pH aquadest yang di atur pH nya sesuai dengan volume yang akan kita gunakan.
pH aquadest untuk media SSA yaitu 7,4±0,2, jika pH masih dibawah ketentuan atau cenderung ke asam (<5), maka harus ditambahkan KOH 40%  tetes demi tetes hingga mencapai pH yang digunakan. Dan jika diatas ketentuan atau cenderung ke basa,(>7), maka harus ditambahkan HCL tetes demi tetes hingga mencapai pH yang digunakan.
4)      Cara melarutkan T S I A
Bahan yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam Erlenmeyer, sisa bahan yang menempel pada cawan yang digunakan menimbang dibilas dengan aquadest sebanyak 3 kali, kemudian tambahkan aquadest dengan pH yang telah di atur sebelumnya sampai pada garis tanda 50 ml lalu di aduk.
Karena tidak semua langsung larut maka untuk melarutkannya digunakan waterbath. Waktu pelarutan tidak ditentukan, namun sesekali harus dicek hingga tidak ada lagi butiran zat pada dinding tabung atau larutan.
5)      Menuang ke dalam tabung
Setelah larut sempurna, larutan dituang ke dalam tabung yang telah disiapkan lebih dahulu. Kemudian larutan dipipet kedalam tabung sebanyak 2 ml larutan.
6)       Mensterilkan media
Tabung-tabung yang telah terisi dengan larutan ditutup dengan kapas kemudian disterilkan ke dalam autoclave selama 15 menit setelah mencapai 121°C
7)       Menyimpan media
Setelah proses sterilisasi selesai, media didinginkan dengan posisi miring, setelah padat atau membeku lalu disimpan dilemari es.

D. Pembahasan
Setelah media ini disterilisasi usahakan tabung berposisi miring agar pertumbuhan bakteri memberikan koloni yang spesifik.
 







Media T S I A yang telah memadat






BAB IV
Media GULA – GULA
A. Dasar Teori :
1.         Kegunaan media gula-gula.
Media gula-gula digunakan dalam tes biokimia khususnya untuk melihat fermebtasi oleh kuman.
2.         Kompoisi media :
·         Air Peptone :
Bacteriogical peptone 6 gr
Kegunaan : sebagai sumber nutrisi dan energi bagi mikroorganisme.
NaCl 3 gr
Kegunaan : sebagai sumber mineral.
Aquades 600 ml
Kegunaan : sebagai bahan pelarut.
·         Gula-gula “Glukosa,”Maltosa”,”Sukrosa” masing-masing 1 gr
Kegunaan : untuk melihat kemampuan bakteri menfermentasikan karbohidrat.
B.  Alat dan Bahan :
·         Durham 
·         Kapas
·         Gelas beaker 
·         Gelas kimia

 
1. Alat :
·         Neraca - Pipet tetes
·         Sendok tanduk - Pipet ukur
·         Erlenmeyer 
·         Waterbath
·         Tabung + rak 
·         Autoclave
2. Bahan :
·         Kaldu ( pengganti pepton)
·         KOH 40 %
·         Aquades
·         Powder glukosa
·         powder sukrosa
·         Powder maltosa
B.     Cara Kerja :
1.      Siapkan alat dan bahan (semua harus steril)
2.      Mengatur pH aquadest
Untuk menghindari kesalahan pembuatan media khususnya media T S I A, salah satunya harus memperhatikan pH aquadest yang digunakan. pH aquadest yang di atur pH nya sesuai dengan volume yang akan kita gunakan.
pH aquadest untuk media Gula-gula yaitu 7,0, jika pH masih dibawah ketentuan atau cenderung ke asam (<7), maka harus ditambahkan KOH 40%  tetes demi tetes hingga mencapai pH yang digunakan. Dan jika diatas ketentuan atau cenderung ke basa,(>7), maka harus ditambahkan HCL tetes demi tetes hingga mencapai pH yang digunakan.
3.      Membuat air peptone.
Air peptone dibuat dengan melarutkan 3 gr kaldu dalam 300 ml aquades menggunakan gelas kimia. Setelah itu air peptone yang telah dibuat dituang ke dalam 3 Erlenmeyer yaitu glukosa, sukrosa, dan maltosa masing-masing 100 ml. Kemudian panaskan Erlenmeyer ke dalam waterbath agar larutan dapat larut sempurna. Setelah larut, angkat dari lampu spiritus kemudian saring ke erlenmeyer...
4.      Menuang larutan ke dalam tabung.
Sebelum menuang, tabung-tabung harus lebih dahulu disiapkan dan diisi tabung durham. Tiap tabung diisi 3 ml. tabung yang dipakai sebanyak 10 buah. Sebelum tabung-tabung ditutup dengan kapas, durhamnya dipastikan telah terisi oleh larutan gula-gula atau tidak ada lagi udara di dalam durham.
5.      Mensterilkan gula-gula
Proses strilisasi dilakukan di dalam autoclave selama 15 menit setelah mencapai suhu 121°C.
6.      Menyimpan media
   Media yang telah steril didinginkan dan selanjutnya disimpan di dalam lemari es sampai siap digunakan.











BAB V
PENANAMAN SAMPEL
(Darah pada talenan ikan)

A.       Penanaman Pada Media S S A
alat dan bahan :
·         Swap steril
·         Lampu spiritus
·         Media  S S A
·         Sampel (Darah pada talenan ikan)
·         HCL
Cara kerja           :
1.      Siapkan sampel (darah ikan) tambahkan HCL agar sampel tidak memadat
2.      Ambil media yang sudah memadat dari lemari es
3.      Dengan menggunakan suap steril, ambil sampel, dengan posisi lampu spiritus berada diantara sampel dan analis.
4.      Buka seminim mungkin tutup cawan petri kemudian goreskan suap pada bagian ujung lempeng agar, dan tarik dangan membentuk garis zik-zak
5.      Setelah itu, tutup cawan petri lau bungkus
6.      Masukkan ke oven, set suhu dan waktu (suhu 37ᵒ C selama 24 jam)

B.     Penanaman Pada Media T S I A
Alat dan Bahan :
·         inokulating
·         Lampu Spiritus
·         Rak Tabung
·         Media T S I A
·         Sampel (Koloni Media S S A)
Cara Kerja    :
1.      Siapkan alat dan bahan
2.      Dengan menggunakan inoculating yang sudah dipanaskan diatas lampu spiritus, ambil sampel, dengan posisi lampu spiritus berada diantara sampel dan analis.
3.      Buka kapas penutup tabung media TSIA, kemudian panaskan bibir tabung
4.      Tusuk media sampai dasar tabung, kemudian angkat dan bentuk garis zig-zag pada lereng agar.
5.      Bakar bibir tabung dan tutup kembali dengan menggunakan kapas.
6.      Letakkan pada rak tabung
7.      Masukkan kedalam oven kemudaian set suhu dan waktu (37ᵒ C selama 24 jam).

C.    Penanaman Media Pada Media Gula-gula (Sukrosa,Glukosa,Maltosa)
1.      Siapkan alat dan bahan
2.      Dengan menggunakan inoculating yang sudah dipanaskan diatas lampu spiritus, ambil sampel, dengan posisi lampu spiritus berada diantara sampel dan analis.
3.      Buka kapas penutup tabung media gula-gula (sukrosa, glukosa,maltose), kemudian panaskan bibir tabung.
4.      Masukkan inoculating kedalam tabung media gula-gula kemudian angkat,
5.      Bakar bibir tabung dan tutup kembali dengan menggunakan kapas
6.      Letakkan pada rak tabung
7.      Masukkan kealam oven kemudian set suhu dan waktu (37ᵒ C selama 24 jam).

Pelaporan Hasil         :

S S A
·                     koloni putih cembung
·                     ransparant

T S I A

·                    alkali acid
·                    H2S (+/-)
·                    GAS (+/-)
GULA – GULA
·                     GLUKOSA (+/-)
·                     SUKROSA (+/-)
·                     LAKTOSA (+/-)
·                     GAS (+/-)

PEWARNAAN GRAM

·         GRAM POSITIF (+)
·         GRAM NEGTIF (-)


CATATAN :
Kesalahan-kesalahan yang terjadi akibat proses pembuatan media:
·         Kualitas aquades yang jelek
·         Wadah yang tercemar
·         Terlalu panas pada proses pembuatannya
·         Terlalu lama disimpan pada suhu 50 0
·         pH tidak sesuai
·         Cara melarutkan tidak sempurna
·         Kesalahan penyimpanan media/ bahan baku

Akibat dari kesalahan pembuatan media
·         Terjadi kekeruhan/ pengendapan
·         Warna terlalu gelap/ terkadang menjadi gosong/karamelisasi
·         Agar-agar terlalu lunak
·         Pertumbuhan kuman yg tidak optimal